Spiritualitas Bisnis Jamaah Tabligh; Doktrin dan Pemikiran

Ekonomi suatu masyarakat tidak bisa dilepaskan dari pemahaman dan pengamalan atas doktrin-doktrin agama yang dianut. Salah satu aliran di Indonesia yang selama ini dianggap masyarakat sebagai aliran yang akhirat oriented dan kurang memperhatikan masalah duniawi adalah Jamaah Tabligh. Namun, realita menunjukkan bahwa diantara anggota Jamaah Tabligh di Ponorogo terdapat para pengusaha yang cukup sukses dan mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha lainnya di Ponorogo. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah; (1)bagaimana doktrin agama yang dikembangkan dalam bisnis pengusaha Jamaah Tabligh di Ponorogo?; (2)bagaimana implementasi doktrin agama tersebut dalam perilaku bisnis pengusaha Jamaah Tabligh? dan (3)bagaimana implikasi doktrin agama tersebut terhadap perkembangan bisnis pengusaha Jamaah Tabligh?.

Hasil penelitian menunjukkan pertama, doktrin agama yang menjadi landasan bisnis pengusaha Jamaah Tabligh adalah enam ajaran pokok, kewajiban bekerja, tawakkal dalam bekerja, menginfakkan harta, bisnis dengan amalan, silaturrahim dan tidak melakukan usaha bersama (Joint business) antar sesama anggota Jamaah Tabligh. Doktrin-doktrin agama tersebut sangat bersinergi dengan nilai-nilai Rabbaniyah yang menjadi landasan teologi bisnis yang meliputi; nilai ilahiah (tauhid), nilai akhlaq (etika), nilai kemanusiaan (insĀniyah), nilai keseimbangan (tawāzun) dan konsep istikhlāf. Kedua, Implementasi doktrin agama dalam perilaku bisnis pengusaha Jamaah Tabligh diantaranya: memiliki etos kerja yang tinggi, jujur dan berhati-hati dalam bisnis, menjauhi riba dan bank, hidup hemat dan sederhana, serta berjiwa sosial tinggi. Spritualitas bisnis tampak dalam perilaku bisnis mereka yang sarat dengan nilai-nilai teologi. Ketiga, implikasi doktrin agama terhadap perkembangan bisnis pengusaha Jamaah Tabligh di Ponorogo adalah mampu melahirkan pelaku bisnis yang sukses dan berjiwa enterpreneurship yang Islami. Kegiatan dakwah dan khurūj yang banyak menghabiskan waktu di masjid ternyata tidak menyebabkan usaha para pengusaha tersebut menjadi menurun, tetapi sebaliknya semakin berkembang dan omzetnya semakin besar. Doktrin agama tersebut merupakan modal spiritual yang dapat menimbulkan motivasi yang positif terhadap sumberdaya manusia pelaku bisnis yang pada akhirnya berimplikasi pada perkembangan positif bisnis yang dijalaninya.

Hasil penelitian ini menepis pendapat Weber yang mengatakan bahwa  agama yang bersifat pasif dan tradisional seperti Islam kurang memberikan spirit untuk bekerja. Realita ini juga bertentangan dengan pendapat MacClelland yang mengatakan bahwa Islam yang memiliki “traditional ethic” tidak mendorong umatnya untuk memiliki etos kerja yang tinggi. Hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Clifford Geertz yang menunjukkan bahwa etos kerja yang tinggi hanya didapatkan pada para pengusaha yang berafiliasi pada Islam Modernis.

Rincian Buku
Judul                : Spiritualitas Bisnis Jamaah Tabligh; Doktrin dan Pemikiran
Penyusun        : Dr. Hj. Khusniati Rofi’ah, M.S.I
ISBN                 :
Tahun Terbit  : 2024
Ukuran            : 14.5 x 20.5 cm
Tebal                : viii + 265 hlm.