Reog Ponorogo: Menari di Tengah Kontestasi Budaya Agama

Reog Ponorogo merupakan kesenian asli daerah Ponorogo, yang telah lahir dan berkembang sejak zaman pra Islam, zaman Islam hingga zaman modern. Kesenian ini merupakan tarian dengan alat perangkat barongan yang pada awalnya merupakan kesenian local berupa arak-arakan (rombongan seni jalanan) yang dilaksanakan untuk memperingati dan merayakan kegiatan penting perorangan, desa, maupun kedaerahan. Kesenian ini telah mengalami persaingan dan gempuran budaya baru, sebagaimana kebudayaan lain yang telah mengalami keruntuhan seperti kenrtrung, ludruk dan budaya macapat, Namun reog masih terus bertahan dan berkembang. Maka penelitian bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana pelestarian reog Ponorogo ditengah kontestasi budaya yang menghadangnya. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kebertahanan reog itu disebabkan beberapa faktor, antara lain : 1) fleksibilitas seni reog yang mampu menjawab berbagai tantangan nilai budaya yang terus berkembang; 2) kemampuan masyarakat untuk restrukturisasi pemaknaan reog sesuai dengan tuntutan ideology dan zaman; dan 3) Upaya pengembangan seni reog selain seni arak-arakan juga seni pentas yang digemari masyarakat desa, dunia akademik (pendidikan) masyarakat internasional, sebagai penciri identitas kelokalan.

 

Rincian Buku
Judul                : Reog Ponorogo: Menari di Tengah Kontestasi Budaya Agama
Penulis             : Dr. M. Irfan Riyadi, M.Ag dan Dr. Anwar Mujahidin, MA.
ISBN                 :
Tahun Terbit  : 2023
Ukuran            : 15.5 x 23 cm
Tebal                : x + 128 hlm